Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu merupakan sebuah kabupaten administrasi di Kawasan Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Wilayahnya mencakup gugusan kepulauan di Teluk Jakarta.
Bupatinya saat ini merupakan Drs. H. Asep Syarifuddin, M.Si. Sebelumnya wilayah Kepulauan Seribu merupakan salah satu kecamatan di Kotamadya Jakarta Utara.
Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Terdapat dua Kecamatan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dengan Camatnya Drs. Satriadi Gunawan, M.Si dan Wakil Camatnya Arief Wibowo, S,IP, M.Si Sekcamnya Muh. Yasin Kurniawan P. dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dengan Camatnya Dr. Edy Junaedi, M.Si.
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan membawahi tiga kelurahan adalah Kelurahan Pulau Tidung dengan Lurahnya Mustarom, Kelurahan Pulau Pari, dan Kelurahan Pulau Untung Jawa dengan Lurahnya Eko Suroyo, S.Sos, M.Si. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara membawahi tiga kelurahan juga adalah Kelurahan Pulau Kelapa dengan Lurah HD Isyanto, Kelurahan Pulau Harapan dengan Lurah M.Ali, dan Kelurahan Pulau Panggang dengan Lurahnya Ismail
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki jumlah penghuni sebanyak bertambah kurang 20.000 jiwa yang tersebar di sebelas pulau-pulau kecil kehadiran penghuninya. Kesebelas pulau tersebut di selangnya Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil, Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Sebira. Selain pulau-pulau kehadiran penghuninya, terdapat pula sebagian pulau yang dibentuk diadakan sebagai pulau wisata, seperti Pulau Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matahari, Pulau Sepa, dsb.
Di wilayah kabupaten ini terdapat pula sebuah zona konservasi berupa taman nasional laut bernama Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNKS). Sebagai kawasan yang sebagian luhur wilayahnya merupakan perairan dan di dalamnya juga terdapat zona konservasi, sebabnya tidaklah mengherankan bilamana pengembangan wilayah kabupaten ini bertambah ditekankan pada pengembangan budidaya laut dan pariwisata. Dua sektor ini diinginkan dibentuk diadakan prime-mover pembangunan penghuni dan wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu.
Sejarah
Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, memiliki peranan yang penting dalam mendukung penyelenggaraan Pemerintahan Negara Republik Indonesia. Kepada itu dalam mendirikan penghuni Jakarta yang sejahtera dan mewujudkan citra Bangsa Indonesia, Jakarta dalam penyelenggaraan pemerintahannya diberikan kedudukan sebagai Kawasan Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta.
Wilayah Provinsi Kawasan Khusus Ibukota Jakarta dibagi dalam Kotamadya dan Kabupaten Administrasi. Otonomi Provinsi Kawasan Khusus Ibukota Jakarta ditempatkan pada lingkup Provinsi dan dilanjutkan sesuai asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan. Kotamadya dan Kabupaten Administrasi merupakan wilayah administrasi dan bukan Kawasan Otonomi. Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Provinsi Kawasan Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, Kabupaten Administrasi yang merupakan bidang dari Administrasi Pemerintah di Provinsi Kawasan Khusus Ibukota Jakarta belum terbentuk.
Sesuai dengan Pasal 32 Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999, Kecamatan Kepulauan Seribu yang merupakan bidang dari Kotamadya Jakarta Utara ditingkatkan statusnya dibentuk diadakan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan maksud kepada meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan penghuni, serta pengelolaan Kepulauan Seribu yang terdiri atas 110 Pulau dalam segala segi diantaranya kelestarian sekitar yang terkait, konservasi sumber daya dunia, ekonomi, kesejahteraan rakyat dan sosial ingatan budi.
Dalam kaitan tersebut kepada terwujudnya peningkatan status Kecamatan Kepulauan Seribu dibentuk diadakan Kabupaten Administrasi diputuskan Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2001 tentang Pembentukan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Disamping itu dalam rangka memberikan pelayanan pemerintahan yang optimal kepada penghuni Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dibenahi dibentuk diadakan dua Kecamatan adalah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang terbagi atas 3 Kelurahan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan yang terbagi 3 Kelurahan (sumber : pointer apel HUT ke 8 di halaman Plaza Kantor bupati Kab. Adm. Kep.Seribu by : Topik).
Geografi

Sebagian pulau anggota Kepulauan Seribu terbentuk dari timbunan
terumbu karang, sebagaimana terlihat dari foto udara.
Kepulauan Seribu terdiri dari pulau-pulau karang sebanyak 105 buah dengan total lebar wilayah daratan sebesar 8,7 km². Kedudukannya secara geografis merupakan pada 5°24´ - 5°45´ LS dan 106°25´ - 106°40´ BT dengan lebar 1.180,8 hektaree (11,8 km²). Temperatur sepanjang tahun umumnya berkisar selang 21 °C-32 °C dengan kelembaban udara rata-rata 80%.
Gugusan kepulauan
Kepulauan Seribu merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta, tepat bertemu arah muka dengan teluk Jakarta. Namanya Kepulauan Seribu bukan berarti pulau-pulau di dalam gugusan kepualaun itu berjumlah seribu. Jumlah pulau itu hanya sekitar 342 pulau, termasuk pulau-pulau pasir dan terumbu karang yang bervegetasi maupun yang tidak. Pulau pasir dan terumbu karang itu sendiri berjumlah 158. Tidak semua pulau yang termasuk di dalam gugusan Kepulauan Seribu diduduki manusia. Sebagaimana jumlah pulau-pulau yang lain di Indonesia, sebagian luhur pulau di Kepulauan Seribu tidak kehadiran penghuninya. Gugusan Kepulauan Seribu memiliki potensi yang tidak kecil kepada pengembangan bermacam jenis industri, diantaranya pertambangan, perikanan serta yang paling utama ialah pariwisata.
Kelestarian sekitar yang terkait
Kepada menjaga kelestarian sekitar yang terkait serta keseimbangan ekologi, Pemerintah membagi gugusan kepulauan ini dibentuk diadakan tiga zona:
- Zona pertama, diperuntukkan bagi eksploitasi sumber daya dunia. Kekayaan di dalamnya mampu diambil dan dimanfaatkan sepenuhnya kepada kebutuhan industri. Contohnya merupakan terumbu karang padam yang dieksploitasi kepada kebutuhan industri ubin teraso atau yang lain.
- Zona kedua, merupakan pulau-pulau yang khusus disiapkan kepada taman nasional atau tujuan wisata dunia.
- Zona ketiga, ditetapkan sebagai kawasan cagar dunia yang dilindungi.
Penghuni
Jumlah penghuni Kepulauan Seribu merupakan sekitar 20.000 orang yang menempati 11 pulau, yaitu: P. Kelapa, P. Kelapa Dua, P. Panggang, P. Harapan , P. Pramuka, P. Tidung, P. Besar, P. Payung Besar, P. Pari, P. Untung Jawa, P. Lancong Luhur dan P. Sebira. Pulau yang jumlah ditinggali penghuni contohnya Pulau Kelapa, Pulau Pramuka, dan Pulau Karya
Mayoritas penghuni Kepulauan Seribu sangat memuja-muja Islam dan umumnya bersumber dari suku Betawi, Bugis, Banten dan Madura.
Edukasi
Edukasi di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memandukan kemajuan yang sangat pesat saat ini di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki 14 Taman Kanak-Kanak (1 di selangnya TK satu atap), 14 Sekolah Landasan (3 di selangnya SD satu atap), 1 Madrasah Ibtidaiyah, 6 Sekolah Pertengahan Pertama (2 di selang nya SMP satu atap, 1 sekolah memakai kelas jauh), 1 Madrasah Tsanawiyah, 1 Sekolah Pertengahan Atas, 1 Sekolah Pertengahan Kejuruan khusus berwawasan kebaharian, dan 1 Madrasah Tsanawiyah. Pada awal tahun 2009 pengelolaan edukasi yang sebelumnya Suku Dinas Edukasi Landasan hanya menangani TK, SD, SMP saja sedangkan kepada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA dan SMK) sedang menginduk kepada Suku Dinas Edukasi Jakarta Utara diganti dibentuk diadakan Suku Dinas Edukasi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan SMA dan SMK diwilayah kepulauan seribu dimasukkan ke Suku Dinas Edukasi Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu[2]
Perdagangan
Perikanan merupakan jenis perdagangan utama di Kepulauan Seribu, namun harga pedagangan yang tidak kekurangan telah jatuh dampak terlalu jumlahnya kapal nelayan yang beroperasi di kawasan tersebut. Di Pulau Pramuka dan Pulau Untung Jawa juga tersedia penginapan sederhana sekelas losmen yang biasa dikata dengan Homestay.
Kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu diputuskan dibentuk diadakan Taman Nasional Laut dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 dan No. 6310/Kpts-II/2002 yang dikendalikan oleh Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Departemen Kehutanan. Lebar wilayah 107.489 hektare dengan sekitar 44 buah pulau termasuk ke dalam taman nasional. Pulau-pulau yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan tempat ideal kepada snorkeling, berenang, atau menyelam.
Kepulauan Seribu memiliki pulau yang dipilih sebagai pulau suaka dunia seperti Pulau Rambut dan Pulau Onrust yang dipilih sebagai pulau cagar ingatan budi.
Transportasi
Wisatawan
Transportasi Wisatawan dari dermaga wisata Marina Ancol, Jakarta dilayani oleh kapal speedboat yang dimiliki atau bekerja sama dengan pemilik pulau resor. Waktu tempuh dari dermaga wisata Marina Ancol ke pulau-pulau yang dibentuk diadakan tujuan wisata tergantung pada jarak, kondisi cuaca, dan kecepatan kapal yang dipergunakan.
Pemberangkatan kapal dari Marina Ancol ke pulau-pulau resor umumnya pada pagi hari jam 08.00 atau jam 09:00 dan kembali dari pulau-pulau resor menuju Marina Ancol pada jam 13:30 atau jam 14:00, tergantung pada pulau resor tujuan.
Transportasi penghuni umum juga tersedia dari Marina Ancol dengan memakai kapal feri yang dioperasikan Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu yang bernama Transjakarta Lumba-Lumba dan Kerapu. Dengan Transjakarta lumba-lumba ditempuh dengan waktu 3-3,5 jam sedangkan dengan Kerapau hanya 1,5 jam. Namun demikian kerapu tidak setiap saat beroperasi. Tapi sayangnya saat ini Transjakarta Lumba-Lumba dan Kerapu sudah tidak beroperasi lagi.
Penghuni umum
Transportasi Masyakarat Umum dari Pelabuhan Muara Baru, Muara Angke, Jakarta Utara dan Tanjung Pasir, Tangerang dilayani dengan kapal feri berjadwal dua kali seminggu dari Muara Baru menuju pulau-pulau pemukiman penghuni di kawasan Kep. Seribu, seperti: P. Pramuka, P. Panggang dan P. Kelapa. Selain itu juga tidak kekurangan kapal nelayan yang mampu disewa yang beranjak dari Muara Angke. Transportasi penghuni umum dari Muara Angke merupakan dengan kapal kayu milik penghuni pulau. Adapun kapal-kapal yang bersandar di Muara Angke merupakan kapal-kapal yang meladeni rute ke Pulau Tidung Besar, Pulau Panggang, Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa. Sedangkan kapal yang bersandar di Tanjung Pasir, pada umumnya meladeni rute ke Pulau Untung Jawa.Pemberangkatan dari Muara Angke ke pulau-pulau ini rutin setiap hari. kepada jadwal ke Pulau Tidung, pada umumnya beranjak pukul 06.30 jika normal, atau sebelumnya jika penumpang sudah penuh sebelum waktu tersebut. Waktu tempuh dari Muara Angke ke Pulau Tidung sekitar 2-2.5 jam.
Selain di Tanjung Pasir, wilayah Tangerang yang juga disandari oleh kapal-kapal dari Pulau Seribu secara rutin merupakan Pelabuhan Muara Cituis atau Rawa Saban. Di pelabuhan ini bersandar kapal dengan tujuan ke Pulau Tidung dan Pulau Lancang yang pulang-pergi setiap hari. Biasanya, kapal datang dari Pulau Tidung pukul 10.30 dan kembali ke Pulau Tidung pukul 12.00 atau pukul 13.00, tergantung pada pasang surut cairan laut dan kondisi angin.Waktu tempuh dari Rawa Saban ke Pulau Tidung sekitar 1.5 sampai 2 jam.
Bandar udara
Di Pulau Panjang terdapat landas pacu bandara perintis yang jarang dimanfaatkan. Landas pacu ini berupa lapangan rumput sepanjang 900 meter.
Pulau tujuan wisata

Pemandangan senja dari tempat penangkaran hiu
Semakin jauh pulau tujuan wisata dari Teluk Jakarta, semakin bersih pula pantai dan laut sekitarnya. Berikut ini merupakan daftar pulau-pulau yang sudah dikembangkan dibentuk diadakan pulau resor:
Pulau Kahyangan
Pulau Kahyangan dikata juga Pulau Cipir atau Pulau Kuipir. Pulau ini merupakan salah satu pulau di Kelurahan Untung Jawa, yang sudah mulai dibenahi kepada tujuan wisata. Di pulau ini terdapat peninggalan sejarah, adalah sebuah benteng yang dibentuk oleh Belanda pada zaman VOC. Di sini tidak kekurangan sumber cairan tawar yang jernih dan bersih. Perjalanan ke Pulau Kahyangan mampu ditempuh dengan perahu motor yang memang disiapkan kepada melayari rute Pantai Marina, Ancol, ke Pulau Kahyangan, berkunjung dan pulang.
Pulau Pabelokan
Pulau Pabelokan merupakan satu-satunya di Kepulauan Seribu yang setiap saat sibuk dengan kesibukan usaha dagang/jasa. Disini terdapat gedung perkantoran, asrama, dermaga, pusat tenaga listrik, pemurnian cairan serta landasan helikopter (helipad). Pulau ini oleh Pertamina dibentuk diadakan semacam base camp, atau pangkalan minyak lepas sama sekali pantai yang dilengkapi bermacam sarana pendukungnya. Pada tahun 1970, ditemukan sumber minyak di lepas sama sekali pantai pulau ini. Kini, anjungannya sudah disiapkan kepada memasok minyak ke kapal tanker dengan sistem komputerisasi. Pulau Pabelokan ini tebuat dari gugusan karang dengan lebar sekitar 27 hektare.
Pulau Bidadari
Cottage apung bergaya etnik Manado merupakan ciri khas pulau resor yang terdekat dari Marina Ancol (20 menit dengan speedboat). Di pulau ini terdapat reruntuhan benteng Belanda yang bernama Martello Tower. Pulau ini dikata juga Pulau Sakit.
Letaknya berdekatan dengan Pulau Kahyangan. Lebarnya hanya sebagian km persegi dan kepada mengitarinya dengan berlanjut kaki hanya diperlukan waktu satu setengah jam. Di Pulau ini terdapat peninggalan Portugis, adalah sebuah benteng yang terbuat pada masa seratus tahun ke 17. Pulau ini, pada zaman Belanda, dibentuk diadakan sebagai pulau karantina. Kepada sampai ke pulau ini hanya diperlukan waktu sekitar 30 - 45 menit dengan kapal motor yang secara rutin melayari trayek pantai Marina ke dan dari Pulau Bidadari. Di arah muka pulau ini terdapat Pulau Onrust.
Pulau Onrust
Pulau Onrust dikata juga Pulau Kapal. Onrust dalam bahasa Belanda berarti tidak tenang, atau rusuh. Ini dikarenakan pada saatnya pulau tersebut selalu terlihat sibuk siang dan malam tidak kekurangan saja pekerja yang beraktivitas. Sehingga sebagian penghuni wilayahnya seperti Pulau Ubi Luhur dan Pulau Untung Jawa menyebutnya sebagai Pulau Sibuk. Lebarnya hanya 12 Ha namun menyimpan tuturan sejarah panjang.
Pulau Onrust sudah terkenal sejak tahun 1618, ketika Belanda menjadikannya sebagai basis penting. Menurut catatan nakhoda kapal Endeavor, Kapten James T. Cook yang singgah di Onrust tahun 1770, di pulau ini terdapat tempat penggergajian kayu serta benteng pertahanan Belanda. Tentara Inggris pernah menyerbu pulau ini pada tanggal 8 November 1800 dan membakar dihabisi semua kontruksi.
Tahun 1803, Belanda sukses mendirikan kembali semua yang di porak-porandakan Inggris. Pada tahun 1810, tentara Inggris kembali menyerang pulau ini dan memusnahkan semua kontruksi Belanda. Namun Belanda mendirikannya kembali bahkan bertambah komplit dengan sebuah pelabuhan yang terbuat dari beton.
Pulau ini lalu semakin penting sebagai pelabuhan yang ramai. Peranannya sebagai pelabuhan mulai surut ketika tahun 1883 Pelabuhan Tanjung Priok menggantikan fungsinya. Kemudian, pada tahun 1911, Pulau Onrust beralih fungsi sebagai penjara dan pos karantina penyakit lepra. Ketika pecah perang selang Jerman dan Belanda tahun 1939, pulau ini digunakan Belanda sebagai tempat pembuangan tawanan. Kini, Pulau Onrust, juga Pulau Cipir, Pulau Bidadari, Pulau Kelor dan Pulau Edam, oleh Pemerintah Indonesia dibentuk diadakan sebagai kawasan Suaka Taman Purbakala Kepulauan Seribu.
Pulau Edam
Pulau Edam atau Pulau Damar Besar, oleh orang Jakarta dikata juga sebagai Pulau Monyet. Letaknya dekat dari Tanjung Priok. Di pulau ini berdiri tegak sebuah mercusuar yang dikata Vast Licht, setinggi 65 meter. Mercusuar ini, menurut catatan sejarah, dibentuk pada tahun 1879 atas izin Raja ZM Willem II.
Pulau Kelor
Pulau Kelor yang dulu diketahui sebagai Pulau Kherkof terletak berdekatan dengan Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Jaraknya ke Pantai Ancol sekitar 1,8 km atau satu jam pelayaran dengan kapal motor. Di pulau ini terdapat peninggalan Belanda berupa penggalang kapal dan benteng yang dibentuk VOC kepada menghadapi serangan Portugis di masa seratus tahun ke 17. Disini juga terdapat kuburan Kapal Tujuh atau Sevent Provincien serta awak kapal berbangsa Indonesia yang memberontak dan berakibat gugur di tangan Belanda.
Pulau Rambut
Pulau Rambut terkenal juga dengan nama Pulau Kerajaan Burung. Lebarnya 45 hektare. Pulau ini ditumbuhi hutan bakau yang rimbun serta terumbu karang yang sangat indah. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Nidelberg. Pada kondisi biasa, diperkirakan sekitar 20.000 burung hidup di pulau ini. Di bulan Maret sampai September, jumlah itu meningkat dibentuk diadakan sampai 50.000 burung. Burung-burung itu diperkirakan datang dari Australia.
Pulau Burung oleh Pemerintah ditetapkan sebagai cagar dunia burung, sementara Pulau Bokor didekatnya ditetapkan sebagai cagar dunia laut. Pulau Burung terletak di sebelah Barat Jakarta.
Pulau Ayer
Pulau Ayer dijuluki sebagai Mutiara Kepulauan. Lebarnya kurang dari sepuluh hektare, letaknya berdekatan dengan Pantai Marina, Ancol dan mampu dicapai dalam waktu 30 menit saja dengan kapal motor. Pulau ini mulai dikunjungi sejak tahun 1950. Bahkan semasa hidupnya, mantan Presiden Sukarno menjadikan Pulau Ayer ini sebagai tempat peristirahatannya. Mantan Presiden Sukarno juga pernah mengajak mantan Presiden Tito dari Yugoslavia dan mantan Sekretaris Jenderal PBB, U Nu, berkunjung ke pulau ini. Cottage apung di atas cairan dengan gaya etnik Papua merupakan kebanggaan pulau resor yang jaraknya hanya 14 km (30 menit) dari Marina Ancol. Di pulau ini juga tersedia cottage yang terletak di pantai, sarana memancing di waktu malam, jet ski dan banana boat. Pulau ini merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang memiliki sumber cairan tawar.
Pulau Puteri
Pulau Puteri terletak disebelah utara Kepulauan Seribu. Oleh sebab jaraknya yang jauh dari Jakarta, bertambah praktis orang sampainya dengan memakai pesawat terbang. Dari Kemayoran, dilanjutkan penerbangan ke Pulau Panjang yang dekat dengan Pulau Puteri. Dari Pulau Panjang, perjalanan dilanjutkan dengan kapal motor ke Pulau Puteri. Letak Pulau Puteri terasing dan menyendiri dari pulau-pulau yang lain. Pantainya indah berpasir putih.
Di Pulau Puteri terdapat akuarium ikan hias, akuarium bawah laut, lapangan tenis, dan biawak di kebun hewan mini. Letak pulau ini yang cukup jauh dari Jakarta menjadikan laut di sekitar pulau ini ideal kepada berenang, snorkeling, dan menyelam.
Pulau Matahari
Pulau ini ditutup kepada renovasi[3]. Pulau Matahari memiliki cottage bertingkat dua dengan kamar yang mewah, dan sarana olah raga cairan dan memancing. P. Matahari memiliki helipad kepada tamu resor yang datang dengan helikopter.
Pulau Sepa
Pulau Sepa yang memiliki pasir pantai yang berwarna putih, cairan laut yang bening, dan pantai yang landai. Pulai ini merupakan tempat latihan menyelam bagi penyelam pemula kepada mendapatkan open water certificate. Pulau yang jaraknya sekitar satu setengah jam dari Marina Ancol ini terkenal sebagai tempat ideal kepada berenang, menyelam, snorkeling, atau memancing. Di pulau ini tersedia sarana olahraga cairan dan penyewaan peralatan menyelam.
Pulau Sepa merupakan pusat penangkaran Penyu Sisik (Eretnochelys imbricata) yang bentuk mulutnya menyerupai paruh burung. P. Sepa tidak memiliki sumber cairan tawar dan cairan yang tersedia di kamar mandi cottage merupakan cairan payau.
Pulau Pantara Barat dan Pantara Timur
Kedua pulau ini terkenal sebagai tempat ideal kepada menyelam dan snorkeling. Pulau yang jaraknya sekitar 2 jam dari Marina Ancol ini dulunya diketahui sebagai Pulau Hantu. Pengembangan pulau Pantara pernah dilanjutkan oleh perusahaan penerbangan Jepang.
Cottage dengan dinding bermodel jendela kaca berukuran luhur memberikan pemandangan keluar cottage yang tidak terhalang. Di pulau ini tersedia kolam renang, dan sarana olah raga cairan seperti jet ski, windsurfing dan banana boat.
Pulau Bira Luhur (Bira Island)
Pulau Bira memiliki lapangan golf 9 hole, kolam renang, sepeda kepada berkeliling pulau, tempat bermain anak-anak dan tempat memancing. Pulau ini jaraknya 100 km dari Marina Ancol.
Pulau Kotok
Pulau Kotok merupakan contoh pulau atoll tropis dengan vegetasi yang sedang asli, laut yang jernih dan formasi batu karang berwarna-warni sehingga dibentuk diadakan tujuan utama para penyelam. Pulau ini juga sebagai tempat konservasi burung Elang bondol yang dibentuk diadakan maskot provinsi DKI Jakarta.
Pulau Pelangi
Pulau Pelangi termasuk satu gugusan dengan Pulau Puteri, Pulau Petondan, Pulau Sepa dan Pulau Melinjo. Jarak pulau ini dari Pantai Marina, Ancol, sekitar 108 km. Di pulau ini tersedia pondok wisata juga sebagian restoran yang terletak di daratan maupun yang terapung. Pulau Pelangi ini merupakan tempat kegemaran para wisatawan dari Jepang. Pasangan pengantin baru dari Jepang pada umumnya memilih pulau ini sebagai tempat bulan madu mereka. Bahkan, perusahaan penerbangan Jepang - Japan Airlines (JAL), mengatur paket liburan tersendiri ke Pulau Pelangi ini. Namun saat ini resor yang tidak kekurangan tidak beroperasi.
Pulau Papa Theo
Pulau Papa Theo atau Pulau Pebondan Timur terletak pada gugusan yang sama dengan Pulau Kelor dan Pulau Kelapa. Lebarnya delapan hektare, dan jaraknya dari Pantai Marina, Ancol sekitar 108 km. Nama Papa Theo diberikan pada pulau ini sesuai panggilan (call sign) radio antar penghuni.
Pulau Laki
Pulau Laki merupakan kawasan wisata laut yang dibongkar pada tahun 1988 dan segera ramai dikunjungi. Di dekatnya terletak Pulau Laki luhur dan Pulau Laki Kecil. Lebar Pulau Laki sekitar 30 hektare. Kepada menuju ke Pulau Laki, bertambah praktis apabila naik kapal motor dari Pantai Mauk, Sepatan, Tangerang. Jika dengan speed boat, dari Mauk diperlukan waktu sekitar 25 menit. Di Pulau Laki Luhur dan Laki Kecil tersedia tempat perkemahan.
Pulau Pamagaran
Lebar pulau ini sekitar 16 hektare dengan cincin terumbu karang .yang melebar sejauh satu km ke tengah laut yang mengitari pulau ini. Panjangnya 1,7 km. Bidang terlebar 300 meter dan tersempit sekitar 40 meter. Di bidang tersempit dibentuk kontruksi segi enam sebagai sarana penginapan. Hutannya cukup lebat, didominasi lamtoro gung dan angsana. Di pulau ini pernah ditinggal ribuan ekor burung perkutut, tekukur, bulam dan jalak. Terdapat juga stasiun penelitian laut dan sarana telekomunikasi ke Jakarta. Jarak pulau ini dari Pantai Marina, Ancol, sekitar 38 km.
Pulau Sabira
Pulau Sabira oleh Belanda dikata Noord Wachter yang berarti penjaga utara. Nama itu diberikan melihat bahwa Pulau Sabira merupakan pulau yang terletak paling utara di selang pulau-pulau lain yang tidak kekurangan di Kepulauan Seribu. Jaraknya dari pantai utara Jakarta 126 km. Lebarnya sepuluh hektare. Di sekeliling pulau ini terdapat batu karang yang berwarna putih. Tanaman terbanyak yang tidak kekurangan di pulau ini merupakan kelapa dan sukun. Terdapat sebuah mercusuar setinggi 60 meter di pulau ini. Mercusuar itu dibentuk atas perintah Raja ZM Willem III pada tahun 1869. Di pintu mercusuar itu terdapat prasasti yang bertuliskan Onder de regering van Z.M Willem III Koning der Nederlander enz. opgericht voor draailicht 1869.
Pulau Saktu dan Pulau Penike
Letaknya 81 km dari Pantai Ancol. Kepada sampainya dengan kapal dari Pelabuhan Tanjung Priok, diperlukan waktu tiga jam. Pulau Saktu memiliki pemandangan menakjubkan, dikitari oleh pantai yang berpasir putih dengan nyiur dan laguna khas kawasan tropis. Di pulau ini terdapat sebuah mercusuar yang diciptakan oleh seorang berbakat dari Indonesia pada tahun 1981. Mercusuar itu berkonstruksi dari besi dengan tinggi 60 meter.
Pulau-pulau tujuan para penyelam
Flora & Fauna
Flora
Selain kelapa (Cocos nucifera), api-api (Avicennia) dan bakau (Rhizophora), tumbuhan yang umum dijumpai di Kepulauan Seribu merupakan tumbuhan pantai seperti nyamplung (Calophyllum inophyllum), mengkudu (Morinda citrifolia), waru (Hibiscus tiliaceus), pandan (Pandanus sp.), cemara laut (Casuarina equisetifolia), butun (Barringtonia asiatica), bogem (Bruguiera sp.), ketapang (Terminalia cattapa), kecundang (Cerbera odollam), dan sukun (Artocarpus altilis).
Fauna
- Kepulauan Seribu memiliki 2 jenis penyu yang dilindungi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 dan termasuk dalam Apendiks I Cites (Convention on International Trade in Endangered Wild Flora Fauna Species), dan Red Data Book IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources), yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas)
- biawak (Varanus salvator)
- elang bondol (Haliastur indus)
- Burung pecuk ular (Anhinga anhinga),
- roko-roko (Plegadis falcneleus)
- raja udang biru kecil (Halcyon chloris)
- Ular taliwangsa atau ular cincin emas (Boiga dendrophila)
- Ular sanca (Python)
- suaka margasatwa di pulau rambut dan pulau bokor
Di dalam laut terdapat keragaman jenis hewan laut tropis Indo-Pasifik yang tinggi, terutama jenis koral, moluska, ekinodermata dan ikan. Jenis koral yang seringkali ditemukan merupakan karang daging (Porites lobata) yang kebanyakan berwarna ungu, coklat dan kekuningan; bermacam species koral dari genus Acropora yang bermodel seperti tanduk rusa, kipas atau semak - jenis koral ini juga dibudidayakan dalam skala yang relatif luhur di Pulau Pramuka dan pulau yang lain kepada konservasi dan perdagangan internasional akan warnanya yang indah; koral-koral ini termasuk (tetapi tidak terbatas) Acropora formosa, A. valida, A. hyacinthus, A. echinata, A. humilis, A. millepora, dan A. cytherea. Mampu juga ditemukan koral api (Millepora spp.) yang berwarna kuning sampai jingga kecoklatan yang memiliki daya sengat yang tinggi.
Ekinodermata yang sering ditemui merupakan bintang laut biru (Linckia laevigata), roti-roti (Culcita novaeguineae) yang merupakan bintang laut yang menyerupai bantal bersegi lima, bintang pasir (Archaster typicus), bintang bulu (Oxycomanthus bennetti) dan bulu babi berduri panjang atau bulu djane (Diadema setosum) yang menutup kawasan yang lebar di perairan dangkal. Bulu babi ini memiliki duri yang rapuh dan akan patah di dalam jika tertancap di kulit.
Jenis moluska diwakili oleh tedong-tedong (Lambis spp.), lola susu bundar (Trochus niloticus), konus wajik (Conus marmorata) bermacam jenis kima (Tridacna spp.), kima pasir (Hippopus hippopus), gurita (Octopus spp.) dan sotong (Sepia latimanus). Walaupun demikian, kima pasir dan kima-kima yang lain yang sebelumnya ditemukan jumlah di bermacam pulau dibentuk diadakan terancam secara lokal sebab koleksi yang melampaui batasan. Sekarang, hanya sedikit kima pasir yang ditemukan di Pulau Pramuka dan hanya kima penggali (Tridacna crocea) yang mampu ditemukan di perairan pulau tersebut. Ikan-ikan mampu ditemukan secara berbagai, termasuk sersan mayor (Abudefduf saxatilis) dan betok (Pomacentrus spp.). Akhir-akhir ini, overkoleksi kepada akuarium dan perdagangan ikan pangan telah menciptakan populasi bermacam spesies turun drastis di tempat-tempat dengan tekanan penangkapan tinggi.
Pembagian administratif dan pulau
Kecamatan: Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
Referensi
Lihat juga
Pranala luar
|
|---|
| | | | | | Kabupaten administrasi | | |
|---|
| | | Kota administrasi | |
|---|
| | | Jabodetabek | |
|---|
| | |
|
Sumber :
jakarta-barat.kucing.biz, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, m.andrafarm.com, dll-nya.